Kamis, 10 Januari 2013

Pahlawan Neraka

Suatu hari satu pertempuran telah berlaku di antara pihak Islam dengan pihak Musyrik. Kedua-dua belah pihak berjuang dengan hebat untuk mengalahkan antara satu sama lain. Tiba saat pertempuran itu diberhentikan seketika dan kedua-dua pihak pulang ke markas masing-masing. Di sana Nabi Muhammad SAW dan para sahabat telah berkumpul memperbincangkan tentang pertempuran yang telah berlaku itu. Peristiwa yang baru mereka alami itu masih terbayang-bayang di ruang mata. Dalam perbincangan itu, mereka sangat kagum dengan salah seorang dari sahabat mereka yaitu, Qotzman. Semasa bertempur dengan musuh, dia kelihatan seperti seekor singa yang lapar membaham mangsanya. Dengan keberaniannya itu, dia telah menjadi buah mulut ketika itu.

"Tidak seorang pun di antara kita yang dapat menandingi kehebatan Qotzman," kata salah seorang sahabat. Mendengar perkataan itu, Rasulullah SAW pun menjawab, "Sebenarnya dia itu adalah golongan penduduk neraka." Para sahabat menjadi heran mendengar jawaban Rasulullah SAW itu. Bagaimana seorang yang telah berjuang dengan begitu gagah menegakkan Islam bisa masuk dalam neraka. Para sahabat berpandangan antara salah satu sama lain apabila mendengar jawaban Rasulullah SAW itu. Rasulullah SAW sadar para sahabatnya tidak begitu percaya dengan ceritanya, lantas Rasulullah SAW berkata, "Semasa Qotzman dan Aktsam keluar ke medan perang bersama-sama, Qotzman telah mengalami luka parah akibat tikaman pihak musuh. Badannya dipenuhi dengan darah. Dengan segera Qotzman meletakkan pedangnya ke atas tanah, manakala mata pedang itu pula dihadapkan ke dadanya. Lalu dia terus membenamkan mata pedang itu ke dalam dadanya."

"Dia melakukan perbuatan itu karena dia tidak tahan menanggung kesakitan akibat dari luka yang dialaminya. Akhirnya dia mati bukan karena melawan musuhnya, tetapi membunuh dirinya sendiri. Melihat keadaannya yang parah, banyak orang yang menyangka dia akan masuk surga. Tetapi dia telah menunjukkan dirinya sebagai penduduk neraka." Menurut Rasulullah SAW lagi, sebelum dia mati, Qotzman berkata, " Demi Allah aku berperang bukan karena agama tetapi hanya sekedar menjaga kehormatan kota Madinah supaya tidak dihancurkan oleh kaum Quraisy. Aku berperang hanyalah untuk membela kehormatan kaumku. Kalau bukan karena itu, aku tidak akan berperang."

Riwayat ini telah dirawikan Oleh Luqman Hakim.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar